Jadigitu.com ~Sudah sebegitu panaskah suhu di bumi sekarang? Permukaan es di Greenland dikabarkan mencair sekitar 97 persen. Global Warming diyakini menjadi salah satu penyebabnya.
Mencairnya es di beberapa tempat di bumi seperti Kutub Utara dan Selatan atau juga Greenland kerap terjadi setiap tahunnya. Pada umumnya, permukaan es yang mencair di tempat-tempat tersebut hanya sekitar beberapa persen saja. Namun, beberapa peneliti dari NASA Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California mendapati suatu keganjilan di permukaan es Greenland. NASA Jet Propulsion Laboratory mengemukakan fenomena aneh tersebut setelah menganalisa hasil pantauan dari tiga satelit independen yang diterima mereka.
Pada tanggal 8 Juli lalu, permukaan es Greenland mencair sekitar 40 persen, akan tetapi empat hari sesudahnya, mencairnya permukaan es di tempat tersebut mencapai 97 persen. "Hal ini sangat aneh yang membuat saya bertanya ketika melihat fenomena tersebut pertama kali: apakah ini nyata atau data eror?," ungkap Son Nghiem, salah seorang peneliti di NASA Jet Propulsion Laboratory kepada Nasa.gov.
Tentu saja, mencairnya es di Greenlad tersebut mengundang perhatian dari beberapa pakar seperti Glasiolog, Klimatolog dan Hidrolog untuk meneliti fenomena tersebut. Klimatolog dari University of Georgia Thomas Mote mengatakan, "Kita semua terkejut. Mencairnya es di Greenland dalam jumlah besar terakhir terjadi pada tahun 1889. Itu pun hanya sekitar 75 persen saja."
Asumsi sementara yang diambil oleh para pakar menyebutkan bahwa mencairnya es di Greenland disebabkan oleh udara panas di atas Greenland hasil dari musim kemarau yang berkepanjangan di Amerika Serikat. Awal musim panas ini, gelombang panas dari Atlantik Utara pernah meluncur deras ke arah Greenland.
"Ketika gelombang panas tersebut berlalu, yang tertinggal hanyalah udara hangat yang berhenti di atas Greenland," ujar Mote yang dikutip oleh Newscientist. Namun, Lora Koenig, seorang Glasiolog dari NASA Goddard Space Flight Center mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hal wajar karena setiap 150 tahun sekali permukaan es di Greenland selalu mengalami siklus pencairan dalam jumlah besar. "Namun, apabila hal tersebut berlanjut sampai beberapa tahun ke depan, maka kita perlu mulai khawatir," jelas Koenig kepada Nasa.
Mencairnya sebagian besar es di Greenland tersebut menjadikan salah satu faktor penyebab naiknya tingkat permukaan laut. Para peneliti mengatakan bahwa permukaan laut selalu naik 3 mm setiap tahunnya. Sampai sekarang banyak permukaan es di Greenland yang meleleh karena naiknya suhu udara di tempat tersebut. Salah satu contoh paling baru adalah terbelah dan lepasnya sebuah gunung es sebesar dua kali Manhattan di Petermann, barat laut Greenland, Rabu (18/07).
Walaupun belum terdapat bukti bahwa Global Warming atau pemanasan global menjadi biang keladi atas mencairnya permukaan es dalam volume besar di Greenland tersebut, namun sejak munculnya revolusi industri pada abad ke-18, banyak teknologi maju yang ikut andil terhadap munculnya emisi dan polusi. Oleh karenanya, belum terlambat untuk mulai melakukan pencegahan dan pembenahan dalam segala hal. Stop Global Warming!
Mencairnya es di beberapa tempat di bumi seperti Kutub Utara dan Selatan atau juga Greenland kerap terjadi setiap tahunnya. Pada umumnya, permukaan es yang mencair di tempat-tempat tersebut hanya sekitar beberapa persen saja. Namun, beberapa peneliti dari NASA Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California mendapati suatu keganjilan di permukaan es Greenland. NASA Jet Propulsion Laboratory mengemukakan fenomena aneh tersebut setelah menganalisa hasil pantauan dari tiga satelit independen yang diterima mereka.
Pada tanggal 8 Juli lalu, permukaan es Greenland mencair sekitar 40 persen, akan tetapi empat hari sesudahnya, mencairnya permukaan es di tempat tersebut mencapai 97 persen. "Hal ini sangat aneh yang membuat saya bertanya ketika melihat fenomena tersebut pertama kali: apakah ini nyata atau data eror?," ungkap Son Nghiem, salah seorang peneliti di NASA Jet Propulsion Laboratory kepada Nasa.gov.
Tentu saja, mencairnya es di Greenlad tersebut mengundang perhatian dari beberapa pakar seperti Glasiolog, Klimatolog dan Hidrolog untuk meneliti fenomena tersebut. Klimatolog dari University of Georgia Thomas Mote mengatakan, "Kita semua terkejut. Mencairnya es di Greenland dalam jumlah besar terakhir terjadi pada tahun 1889. Itu pun hanya sekitar 75 persen saja."
Asumsi sementara yang diambil oleh para pakar menyebutkan bahwa mencairnya es di Greenland disebabkan oleh udara panas di atas Greenland hasil dari musim kemarau yang berkepanjangan di Amerika Serikat. Awal musim panas ini, gelombang panas dari Atlantik Utara pernah meluncur deras ke arah Greenland.
"Ketika gelombang panas tersebut berlalu, yang tertinggal hanyalah udara hangat yang berhenti di atas Greenland," ujar Mote yang dikutip oleh Newscientist. Namun, Lora Koenig, seorang Glasiolog dari NASA Goddard Space Flight Center mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hal wajar karena setiap 150 tahun sekali permukaan es di Greenland selalu mengalami siklus pencairan dalam jumlah besar. "Namun, apabila hal tersebut berlanjut sampai beberapa tahun ke depan, maka kita perlu mulai khawatir," jelas Koenig kepada Nasa.
Mencairnya sebagian besar es di Greenland tersebut menjadikan salah satu faktor penyebab naiknya tingkat permukaan laut. Para peneliti mengatakan bahwa permukaan laut selalu naik 3 mm setiap tahunnya. Sampai sekarang banyak permukaan es di Greenland yang meleleh karena naiknya suhu udara di tempat tersebut. Salah satu contoh paling baru adalah terbelah dan lepasnya sebuah gunung es sebesar dua kali Manhattan di Petermann, barat laut Greenland, Rabu (18/07).
Walaupun belum terdapat bukti bahwa Global Warming atau pemanasan global menjadi biang keladi atas mencairnya permukaan es dalam volume besar di Greenland tersebut, namun sejak munculnya revolusi industri pada abad ke-18, banyak teknologi maju yang ikut andil terhadap munculnya emisi dan polusi. Oleh karenanya, belum terlambat untuk mulai melakukan pencegahan dan pembenahan dalam segala hal. Stop Global Warming!
Sumber:http://www.zona-kita.com/2012/11/terbaru-es-di-greenland-mencair-97.html?m=1
wah bahaya kalo ampe keterusan
ReplyDelete