Jadigitu.com ~ Seseorang biasanya akan alergi dengan bulu kucing dan kacang-kacangan.
Tapi sekarang rempah-rempahan juga bisa memicu alergi, terutama bagi
kaum wanita.
Menurut pakar-pakar alergi di Pertemuan Ilmiah Tahunan American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), di dunia ini sebanyak 2 hingga 3 persen individu yang hidup dengan alergi rempah-rempahan.
Ahli Alergi Dr Sami Bahna, dari Louisiana State University, mengatakan, dalam pertemuan tahunan AAAI di California, seringnya menggunakan rempah-rempahan dalam makanan dan berbagai kosmetik, bisa semakin mengembangkan alergi. Dan kaum wanita yang cenderung mengembangkan alergi akibat penggunaan rempah-rempah dalam kosmetik
"Alergi rempah-rempah tampaknya langka, dengan terus meningkatnya penggunaan rempah-rempah dalam diet Amerika dan berbagai kosmetik, kami mengantisipasi semakin banyak orang Amerika akan mengembangkan alergi ini," kata Sami Bahna seperti dikutip dari Sciencedaily, Sabtu (10/11/2012).
Makeup, body oil, pasta gigi, dan wewangian semuanya bisa mengandung satu atau lebih rempah-rempah. Mereka yang alergi serbuk sari birch atau mugwort (obat herbal yang digunakan untuk meredakan peradangan) juga lebih rentan terhadap alergi rempah-rempahan.
Sejumlah pemicu alergi rempah-rempahan termasuk kayu manis dan bawang putih, tetapi bisa juga dari lada hitam hingga vanilla. Beberapa campuran rempah-rempahan mengandung antara tiga sampai 18 rempah-rempah, dan rempah-rempah pedas, yang semakin besar kesempatan untuk alergi. Selain itu, rempah-rempah tidak dicatat pada label makanan, yang membuat mereka sulit mengidentifikasi atau menghindari alergen.
Menurut perkiraan kasar, alergi rempah-rempah bertanggung jawab atas 2 persen dari alergi makanan. Namun itu belum terdiagnosis, terutama karena kurangnya tes alergi kulit atau tes darah.
"Pasien dengan alergi rempah-rempah seringkali harus melalui langkah-langkah ekstrem untuk menghindari alergen. Ini bisa mengakibatkan penghindaran diet ketat, rendahnya kualitas hidup dan kadang-kadang kekurangan gizi.."
Namun kabar baiknya dengan merebus, memanggang, menggoreng, dan bentuk-bentuk lain yang memanaskan rempah-rempah bisa mengurangi alergi. Sisi negatifnya? Tergantung pada rempah-rempah, memanaskan bisa meningkatkan reaksi alergi.
"Karena alergi ini kompleks, ahli alergi sering merekomendasikan pengobatan yang mencakup penghindaran ketat yang bisa menjadi tugas utama," jelasnya.
Orang bisa alergi rempah-rempahan dengan menghirupnya, memakan, atau menyentuh rempah-rempahan. Gejala terkena alergi ini bisa dari yang ringan seperti bersin-bersin hingga reaksi alergi yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai anafilaksis.
Dr. Bahna mengatakan, orang dengan alergi rempah-rempah bisa dicurgai pada individu yang memiliki beberapa reaksi terhadap makanan yang tidak terkait, atau bereaksi terhadap makanan yang masih disiapkan bukan ketika dimasak di rumah.(MEL)
Menurut pakar-pakar alergi di Pertemuan Ilmiah Tahunan American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), di dunia ini sebanyak 2 hingga 3 persen individu yang hidup dengan alergi rempah-rempahan.
Ahli Alergi Dr Sami Bahna, dari Louisiana State University, mengatakan, dalam pertemuan tahunan AAAI di California, seringnya menggunakan rempah-rempahan dalam makanan dan berbagai kosmetik, bisa semakin mengembangkan alergi. Dan kaum wanita yang cenderung mengembangkan alergi akibat penggunaan rempah-rempah dalam kosmetik
"Alergi rempah-rempah tampaknya langka, dengan terus meningkatnya penggunaan rempah-rempah dalam diet Amerika dan berbagai kosmetik, kami mengantisipasi semakin banyak orang Amerika akan mengembangkan alergi ini," kata Sami Bahna seperti dikutip dari Sciencedaily, Sabtu (10/11/2012).
Makeup, body oil, pasta gigi, dan wewangian semuanya bisa mengandung satu atau lebih rempah-rempah. Mereka yang alergi serbuk sari birch atau mugwort (obat herbal yang digunakan untuk meredakan peradangan) juga lebih rentan terhadap alergi rempah-rempahan.
Sejumlah pemicu alergi rempah-rempahan termasuk kayu manis dan bawang putih, tetapi bisa juga dari lada hitam hingga vanilla. Beberapa campuran rempah-rempahan mengandung antara tiga sampai 18 rempah-rempah, dan rempah-rempah pedas, yang semakin besar kesempatan untuk alergi. Selain itu, rempah-rempah tidak dicatat pada label makanan, yang membuat mereka sulit mengidentifikasi atau menghindari alergen.
Menurut perkiraan kasar, alergi rempah-rempah bertanggung jawab atas 2 persen dari alergi makanan. Namun itu belum terdiagnosis, terutama karena kurangnya tes alergi kulit atau tes darah.
"Pasien dengan alergi rempah-rempah seringkali harus melalui langkah-langkah ekstrem untuk menghindari alergen. Ini bisa mengakibatkan penghindaran diet ketat, rendahnya kualitas hidup dan kadang-kadang kekurangan gizi.."
Namun kabar baiknya dengan merebus, memanggang, menggoreng, dan bentuk-bentuk lain yang memanaskan rempah-rempah bisa mengurangi alergi. Sisi negatifnya? Tergantung pada rempah-rempah, memanaskan bisa meningkatkan reaksi alergi.
"Karena alergi ini kompleks, ahli alergi sering merekomendasikan pengobatan yang mencakup penghindaran ketat yang bisa menjadi tugas utama," jelasnya.
Orang bisa alergi rempah-rempahan dengan menghirupnya, memakan, atau menyentuh rempah-rempahan. Gejala terkena alergi ini bisa dari yang ringan seperti bersin-bersin hingga reaksi alergi yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai anafilaksis.
Dr. Bahna mengatakan, orang dengan alergi rempah-rempah bisa dicurgai pada individu yang memiliki beberapa reaksi terhadap makanan yang tidak terkait, atau bereaksi terhadap makanan yang masih disiapkan bukan ketika dimasak di rumah.(MEL)
Sumber:http://health.liputan6.com/read/452138/wanita-berisiko-besar-alergi-rempah-rempahan
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda