Jadigitu.com ~Ternyata menjadi announcer bisa menjadi pintu agar kita bisa menjadi seorang yang populer. Ah masak sih? Ya iyalah karena secara langsung atau tidak langsung kita memiliki ratusan pendengar yang tiap hari kerjaanya ngedengerin informasi dari radio. And they are indeed your fans if you are the radio announcer. Tapi jadi radio announcer itu rasanya gimana?
Kata teman saya jadi radio announcer itu susah-susah gampang. Seorang radio announcer dituntut harus bisa nyerocos abis sampai liur kering. Terus juga harus sabar ngehadapin yang namanya pendengar yang kerjaannya komplain dan tidak peduli dengan kondisi si penyiar, soalnya pendengar tipe ini kerjaannya kritik mulu, gelarnya adalah pendengar bermulut tajam. Nah memasukin dunia radio broadcasting mesti ditantang dengan yang kayak ginian. Di samping itu, kalau loe ga paham bahasan topik obrolan pastinya ada moment beberapa menit dimana kamu ga punya bahan lagi untuk bicara. Malu kan rasanya, karena pendengar is listening at you. Kalau ga sabar and ga tahan dengan tantangannya, jangan harap bisa betah berlama-lama menjadi penyiar radio.
Tapi tidak semua hal yang kita temui hanya pahitnyaaaa saja. Jadi radio announcer itu ada banyak manisnya juga lho. First, kita bisa jadi artis, lha kan banyak fansnya. Kedua, kemampuan ngobrol atau berkomunikasi kita bisa jadi lebih terasah. Dan biasanya emang radio announcer itu memang dituntut untuk multi talenta, dalam artinya range obrolannya bervariasi, mulai dari pendidikan, ekonomi, politik, bahkan romance. hehehe.. Ketiga, you can step up your career, misalnya dari radio announcer menjadi TV presenter, karena memang kemampuan komunikasi seorang radio announcer sudah tidak diragukan lagi. Keempat, biasanya penyiar radio banyak menjadi tempat curhat pendengar, secara tidak langsung kita menjadi problem solver bagi masalah orang lain, kalau mereka puas kita juga pasti ikut senang. wehwehehe.. Terakhir pastinya membuka banyak pintu kesempatan untuk berkembang. Wah saya jadi kepengen juga nih jadi radio announcer, tapi suaranya cocok ga ya jadi announcer. Who knows.. Why not try.. hehehe..
-susi dwi hanifah-
Kata teman saya jadi radio announcer itu susah-susah gampang. Seorang radio announcer dituntut harus bisa nyerocos abis sampai liur kering. Terus juga harus sabar ngehadapin yang namanya pendengar yang kerjaannya komplain dan tidak peduli dengan kondisi si penyiar, soalnya pendengar tipe ini kerjaannya kritik mulu, gelarnya adalah pendengar bermulut tajam. Nah memasukin dunia radio broadcasting mesti ditantang dengan yang kayak ginian. Di samping itu, kalau loe ga paham bahasan topik obrolan pastinya ada moment beberapa menit dimana kamu ga punya bahan lagi untuk bicara. Malu kan rasanya, karena pendengar is listening at you. Kalau ga sabar and ga tahan dengan tantangannya, jangan harap bisa betah berlama-lama menjadi penyiar radio.
Tapi tidak semua hal yang kita temui hanya pahitnyaaaa saja. Jadi radio announcer itu ada banyak manisnya juga lho. First, kita bisa jadi artis, lha kan banyak fansnya. Kedua, kemampuan ngobrol atau berkomunikasi kita bisa jadi lebih terasah. Dan biasanya emang radio announcer itu memang dituntut untuk multi talenta, dalam artinya range obrolannya bervariasi, mulai dari pendidikan, ekonomi, politik, bahkan romance. hehehe.. Ketiga, you can step up your career, misalnya dari radio announcer menjadi TV presenter, karena memang kemampuan komunikasi seorang radio announcer sudah tidak diragukan lagi. Keempat, biasanya penyiar radio banyak menjadi tempat curhat pendengar, secara tidak langsung kita menjadi problem solver bagi masalah orang lain, kalau mereka puas kita juga pasti ikut senang. wehwehehe.. Terakhir pastinya membuka banyak pintu kesempatan untuk berkembang. Wah saya jadi kepengen juga nih jadi radio announcer, tapi suaranya cocok ga ya jadi announcer. Who knows.. Why not try.. hehehe..
-susi dwi hanifah-
Sumber:http://www.memobee.com/index.php?do=c.share_my_story&idms=407
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda