Tambang Berlian di Afrika

Jadigitu.com ~ http://www.jadigitu.com/2012/11/tambang-berlian-di-afrika.html”Move forward! Move forward!” Kami didorong masuk memadati sangkar besi yang akan membawa kami ke permukaan bumi dan sinar matahari.

Sangkar besi itu berkapasitas 102 orang. Rasanya sudah lebih dari seratus orang di dalamnya. Namun, tetap saja kami disuruh ”geser sedikit, geser sedikit” agar semua orang yang bersiap naik bisa terangkut.

Kami berdesakan di dalam sangkar. Walau bersama para pekerja tambang yang akan beristirahat, tak ada bau keringat tercium. Sampai-sampai seorang rekan peserta Underground Mine Tour mencurigai mereka itu bukan pekerja tambang sungguhan, melainkan aktor untuk membuat suasana tur lebih seru. Namun, tentu saja mereka adalah para pekerja asli.

Kami berada di kedalaman 763 meter di bawah permukaan tanah di Tambang Berlian Cullinan di Provinsi Gauteng, Afrika Selatan, hampir dua jam perjalanan dengan mobil dari Johannesburg. Tur pada bulan Mei lalu itu adalah bagian dari perjalanan edukasi untuk mengenal proses industri berlian, mulai dari penambangan sampai pemasangan berlian pada perhiasan.

Mondial Jeweler, penyelenggara tur ini, adalah perusahaan yang sudah bergerak dalam bisnis berlian lebih dari 30 tahun. Tur ini diselenggarakan bagi para pelanggannya dan kalangan media.

Kota berlian
Kota Cullinan sendiri dikenal sebagai kota penghasil berlian di Afrika Selatan. Nama Cullinan diambil dari nama Thomas Cullinan, orang yang pertama kali membuka tambang berlian di kota itu pada 1903.

Tambang tersebut beroperasi sebagai tambang terbuka sampai 1932 saat tambang ditutup karena depresi ekonomi. Tahun 1950, tambang itu dioperasikan kembali sebagai tambang bawah tanah hingga hari ini.

Tambang Berlian Cullinan menyimpan sejarah penting dalam industri berlian dunia. Sepuluh berlian paling terkenal di dunia ditemukan di tambang ini, termasuk berlian Cullinan I atau dijuluki Bintang Besar Afrika. Dengan berat 530,4 karat, berlian ini tercatat sebagai berlian terbesar kedua di dunia.

Thomas Evan Powell, seorang petambang di Cullinan, pernah membawa bongkahan berlian seberat 3.106 karat (621 gram) itu ke permukaan pada 26 Januari 1905. Bongkahan berlian itu lalu dipotong menjadi sembilan. Cullinan I dan Cullinan II (317,4 karat) kini menghiasi mahkota Kerajaan Inggris, setelah dihadiahkan kepada Raja Edward VII tahun 1905.

Kami tiga jam berada di perut bumi, berjalan sejauh lima kilometer menyusuri terowongan yang temaram dan dingin, mengintip kerja para petambang dan sekilas melihat bagaimana proses pengambilan berlian dari perut bumi.

Sensasi kimberlit
Berlian memang terbentuk jauh di bawah perut bumi. Alotropi karbon yang memiliki komposisi kimia sama dengan grafit itu menemukan bentuknya yang cemerlang, transparan, dan indah hanya setelah ditempa tekanan tinggi selama jutaan tahun, sekitar 140-190 kilometer di bawah permukaan bumi.

Berlian-berlian itu kemudian terbawa ke dekat permukaan bumi melalui aliran magma. Pada saat magma ini mendingin dan membeku, terbentuklah batuan kimberlit dan lamproit yang mengandung berlian.

Batuan tersebut banyak tersebar di pipa-pipa vulkanis gunung berapi, yang kemudian digali sebagai tambang, seperti yang kami jelajahi ini.

Les, pensiunan pekerja tambang yang menjadi pemandu kami, mengatakan, kalau kami menemukan berlian mentah saat tur tersebut, kami harus menyerahkannya kepada pihak tambang, Sebagai gantinya, penemunya akan mendapatkan 10 persen dari nilai berlian yang belum diasah itu.

Ketika kami berjalan menyusuri terowongan tambang itu, kami bertemu dengan kereta yang membawa pecahan bebatuan. Beberapa dari kami mengambil sejumput pecahan batu itu untuk merasakan sensasi ”pernah menyentuh kimberlit dari Tambang Berlian Cullinan”.

Kandungan berlian yang ada dalam batuan kimberlit atau bijih berlian itu sangat kecil. Sebagai ilustrasi, pada 2005, Tambang Cullinan menghasilkan 1,3 juta karat berlian dari 4,6 juta ton kimberlit, atau hanya sekitar satu karat dalam 3,5 ton bijih.

Berlian vs berlian
Dalam perjalanan edukasi yang digelar Mondial Jeweler ini, kami juga dibawa ke pabrik berlian Schachter&Namdar di Johannesburg, tempat berlian mentah dipotong dan diasah menjadi berlian. Batu yang kusam dibentuk menjadi berlian indah yang memantulkan cahaya dengan cantiknya.

Karena merupakan bahan mineral alam yang terkeras, berlian harus diasah dengan berlian lain. Di bagian pemotongan, kami melihat bagaimana berlian diadu dengan berlian untuk mengasahnya.

Di pabrik berlian itu, berlian diukur untuk ditentukan bentuk apa yang paling bagus dan menguntungkan untuk batu itu karena kerap batu berlian mengandung cacat. ”Jadi, bisa saja sebuah batu (berlian) ditetapkan akan diasah untuk jadi sebuah berlian atau dipotong jadi dua untuk menyingkirkan cacat yang ada,” kata Marc Friedman, pejabat pabrik yang menerima kami.

Panjang sungguh perjalanan yang dilalui sepotong berlian. Setelah terbentuk selama jutaan tahun di perut bumi, kemudian terbawa magma ke dekat permukaan, dikeruk dan diambil oleh para pekerja tambang, dipotong dan diasah oleh tangan pekerja yang mengoperasikan mesin, dipasang dalam perhiasan, sebelum sampai di jemari atau cuping telinga. Tak heran bila harganya begitu tinggi.

Sumber: http://www.bimapedia.com/2012/07/memetik-berlian-di-afrika.html#ixzz2BWxFDG8d

SHARE TWEET

{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }

Tambahkan Komentar Anda

 
Oh-Gitu © 2012 | Template By Arsip Sehat myfriend: Blog Asalasah | Asalasah.net | BigCendol | egp