Jadigitu.com ~ Meski penyakit Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency
Syndrome (HIV AIDS) bukan disebarkan oleh nyamuk, namun banyak
masyarakat yang percaya nyamuk yang habis menggigit penderita HIV bisa
menularkan HIV kalau nyamuk menggigit lagi orang lain.
Ketua kelompok kerja (pokja) HIV AIDS, Dr. Alex K. Gintings, Sp.P, FCCP menegaskan nyamuk sudah menggigit penderita HIV tidak akan menularkan penyakit HIV ke orang lain.
"HIV bukan disebabkan oleh nyamuk. Virus HIV tersebar bukan di hemoglobin (sel darah merah), tapi di Leukosit (sel darah putih)," jelas Dr Alex di sela-sela acara pertemuan ilmiah di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta (12/2/2013).
Hal ini menurut Dr Alex berbeda dengan malaria yang memang penularannya bisa melalui nyamuk. Jadi gigitan nyamuk malaria memang berkembang di sel darah merah.
Dalam kasus tingginya jumlah penyakit HIV AIDS dan Malaria di Papua, menurut Dr Alex bukan karena keduanya ditularkan pada media yang sama yakni nyamuk.
Menurut Dr Alex tingginya kasus virus HIV dan malaria di Papua berjalan beriringan tapi bukan disebabkan nyamuk.
"Di Papua, HIV disebabkan oleh kehidupan seksual yang tidak aman dan malaria karena memang daerahnya epidemik, masih banyak hutan. Jadi HIV bukan karena nyamuk," jelasnya.
Penderita penyakit HIV juga makin banyak seiring meningkatnya kasus narkoba, hubungan seksual dengan gonta ganti pasangan dan tingkat ekonomi dan sosial yang kurang mendukung.
"Perbedaannya virus ini dengan dulu adalah, kalau dulu virus HIV hanya dibawa pelaku, tapi kalau sekarang pergerakan virus bukan hanya di pelaku tapi juga ke anak dan istri," kata Alex.
Saat ini pemerintah terus berupaya untuk menurunkan risiko HIV AIDS. Pemerintah sendiri harus bisa menurunkan angka penderita HIV AIDS untuk mencapai target Millenium Developmnet Goals (MDG's) pada tahun 2015.
Maka itu pemerintah gencar membuat banyak program-program kesehatan seperti tes HIV bagi sejumlah orang di Indonesia dan sebagainya. (Igw)
Ketua kelompok kerja (pokja) HIV AIDS, Dr. Alex K. Gintings, Sp.P, FCCP menegaskan nyamuk sudah menggigit penderita HIV tidak akan menularkan penyakit HIV ke orang lain.
"HIV bukan disebabkan oleh nyamuk. Virus HIV tersebar bukan di hemoglobin (sel darah merah), tapi di Leukosit (sel darah putih)," jelas Dr Alex di sela-sela acara pertemuan ilmiah di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta (12/2/2013).
Hal ini menurut Dr Alex berbeda dengan malaria yang memang penularannya bisa melalui nyamuk. Jadi gigitan nyamuk malaria memang berkembang di sel darah merah.
Dalam kasus tingginya jumlah penyakit HIV AIDS dan Malaria di Papua, menurut Dr Alex bukan karena keduanya ditularkan pada media yang sama yakni nyamuk.
Menurut Dr Alex tingginya kasus virus HIV dan malaria di Papua berjalan beriringan tapi bukan disebabkan nyamuk.
"Di Papua, HIV disebabkan oleh kehidupan seksual yang tidak aman dan malaria karena memang daerahnya epidemik, masih banyak hutan. Jadi HIV bukan karena nyamuk," jelasnya.
Penderita penyakit HIV juga makin banyak seiring meningkatnya kasus narkoba, hubungan seksual dengan gonta ganti pasangan dan tingkat ekonomi dan sosial yang kurang mendukung.
"Perbedaannya virus ini dengan dulu adalah, kalau dulu virus HIV hanya dibawa pelaku, tapi kalau sekarang pergerakan virus bukan hanya di pelaku tapi juga ke anak dan istri," kata Alex.
Saat ini pemerintah terus berupaya untuk menurunkan risiko HIV AIDS. Pemerintah sendiri harus bisa menurunkan angka penderita HIV AIDS untuk mencapai target Millenium Developmnet Goals (MDG's) pada tahun 2015.
Maka itu pemerintah gencar membuat banyak program-program kesehatan seperti tes HIV bagi sejumlah orang di Indonesia dan sebagainya. (Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/510529/bisakah-nyamuk-yang-gigit-penderita-hiv-menularkan-juga-hiv
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda