Jadigitu.com ~ Belakangan kasus pemerkosaan sering terjadi. Sering wanita yang dalam hal ini menjadi objek penderitanya tak berdaya. Tak hanya kehilangan kehormatan, namun juga menanggung malu dan kehilangan kepercayaan diri untuk masa depannya.
Namun wanita, Anda tak perlu terlalu khawatir. Menjaga dari segala kemungkinan diperkosa sangat penting. Kecuali itu, jika Anda merasa terancam akan diperkosa maka tak ada salahnya menyimak tulisan berikut ini.
Di Afrika Selatan, kondom wanita anti-perkosaan ditemukan. Namanya kondom Rapex.
Ya, Rapex adalah gagasan dari Sonette Ehlers, pensiunan teknisi di Afrika Selatan. Ia tergerak menciptakan alat ini karena tingkat pemerkosaan aneh negara itu, yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Perangkat ini dirancang untuk dimasukkan ke vagina wanita setiap saat seorang wanita merasa berada dalam bahaya penyerangan seksual.
Pemerkosaan dicegah dengan cara menjepit penis penyerang, melukai dan membuatnya tidak berdaya.
Alat ini berbentuk kantong dari latex yang diberi duri-duri logam mikroskopis yang mengarah ke dalam, dan dipakai di dalam vagina seorang wanita seperti layaknya sebuah tampon. Bila seorang pemerkosa berusaha memperkosa wanita pemakai, penis pemerkosa akan terluka oleh duri mikroskopis di dalam kondom tadi dan menyebabkan rasa sakit.
Ini dianggap akan menyebabkan sang pemerkosa mengurungkan niatnya untuk memerkosa dan memberikan waktu yang memadai buat korban untuk melarikan diri. Setelah itu, kondom akan tetap melekat pada tubuh si penyerang.
Kondom ini telah diperkenalkan pada tanggal 31 Agustus 2005 di Afrika Selatan, di mana puncak kasus perkosaan terjadi. Produksi akan mulai tahun berikutnya bila kritik dapat diredam.
Sebagaimana dikutip dari new york times, perdebatan memang banyak terjadi seputar akan diluncurkannya produk ini. Pasalnya banyak yang mengkhawatirkan akan banyak pria terbunuh dengan alat ini. Ehlers memang banyak diserang dengan berbagai pertanyaan, seperti bagaimana memasang alat ini ke vagina wanita, bagaimana melepaskannya tanpa harus melalui operasi. Dan pertanyaan yang sangat menohoknya adalah mempertanyakan sikap dari Ehlers sendiri yaitu apakah ia membenci kaum laki-laki.
Namun Ehlers menegaskan produk ini tak akan membunuh pelaku pemerkosaan, "walau kondom ini melekat pada kemaluan laki-laki yang memperkosa, jiwanya tetap akan tertolong dengan melakukan operasi kecil" ujar Ehlers
Terpenting, kondom yang mirip dengan ikan bergigi ini akan dapat jadi alat bukti nyata di pengadilan untuk mengungkap kasus pemerkosaan.
Sang penemu berharap produk ini akan dipasarkan pada akhir 2006 dengan nama dagang Rapex. Saat itu, Ehlers memperkirakan bahwa Rapex masing-masing akan menelan biaya 50 sampai 60 sen. Namun sejauh ini belum ada informasi lanjutan tentang kondom bergigi ini.
Namun wanita, Anda tak perlu terlalu khawatir. Menjaga dari segala kemungkinan diperkosa sangat penting. Kecuali itu, jika Anda merasa terancam akan diperkosa maka tak ada salahnya menyimak tulisan berikut ini.
Di Afrika Selatan, kondom wanita anti-perkosaan ditemukan. Namanya kondom Rapex.
Ya, Rapex adalah gagasan dari Sonette Ehlers, pensiunan teknisi di Afrika Selatan. Ia tergerak menciptakan alat ini karena tingkat pemerkosaan aneh negara itu, yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Perangkat ini dirancang untuk dimasukkan ke vagina wanita setiap saat seorang wanita merasa berada dalam bahaya penyerangan seksual.
Pemerkosaan dicegah dengan cara menjepit penis penyerang, melukai dan membuatnya tidak berdaya.
Alat ini berbentuk kantong dari latex yang diberi duri-duri logam mikroskopis yang mengarah ke dalam, dan dipakai di dalam vagina seorang wanita seperti layaknya sebuah tampon. Bila seorang pemerkosa berusaha memperkosa wanita pemakai, penis pemerkosa akan terluka oleh duri mikroskopis di dalam kondom tadi dan menyebabkan rasa sakit.
Ini dianggap akan menyebabkan sang pemerkosa mengurungkan niatnya untuk memerkosa dan memberikan waktu yang memadai buat korban untuk melarikan diri. Setelah itu, kondom akan tetap melekat pada tubuh si penyerang.
Kondom ini telah diperkenalkan pada tanggal 31 Agustus 2005 di Afrika Selatan, di mana puncak kasus perkosaan terjadi. Produksi akan mulai tahun berikutnya bila kritik dapat diredam.
Sebagaimana dikutip dari new york times, perdebatan memang banyak terjadi seputar akan diluncurkannya produk ini. Pasalnya banyak yang mengkhawatirkan akan banyak pria terbunuh dengan alat ini. Ehlers memang banyak diserang dengan berbagai pertanyaan, seperti bagaimana memasang alat ini ke vagina wanita, bagaimana melepaskannya tanpa harus melalui operasi. Dan pertanyaan yang sangat menohoknya adalah mempertanyakan sikap dari Ehlers sendiri yaitu apakah ia membenci kaum laki-laki.
Namun Ehlers menegaskan produk ini tak akan membunuh pelaku pemerkosaan, "walau kondom ini melekat pada kemaluan laki-laki yang memperkosa, jiwanya tetap akan tertolong dengan melakukan operasi kecil" ujar Ehlers
Terpenting, kondom yang mirip dengan ikan bergigi ini akan dapat jadi alat bukti nyata di pengadilan untuk mengungkap kasus pemerkosaan.
Sang penemu berharap produk ini akan dipasarkan pada akhir 2006 dengan nama dagang Rapex. Saat itu, Ehlers memperkirakan bahwa Rapex masing-masing akan menelan biaya 50 sampai 60 sen. Namun sejauh ini belum ada informasi lanjutan tentang kondom bergigi ini.
Sumber:http://jaringnews.com/hidup-sehat/umum/26730/hai-wanita-ini-dia-kondom-anti-pemerkosaan
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda