Jadigitu.com ~
Kebanyakan orang beranggapan, serangan jantung itu hanya terjadi pada laki-laki, padahal tidak demikian. Bahkan, setelah menopause kematian akibat serangan jantung lebih banyak pada wnita.
Anggapan demikian, dan gejala serangan jantung yang tidak spesifik pada wanita dapat menyebabkan penanganannya jadi terlambat, dan akibatnya angka kematiannya juga tinggi. Salah satu penyebabya adalah gejala serangan jantung yang tidak spesifik pada wanita. Contoh kasus di bawah ini barangkali dapat menggambarkannaya.
Seorang pasien saya, suatu sore seolah tidak percaya ketika saya beritahu bahwa, dia mengalami serangan jantung.
"Apa betul dok, apa bukan maag? Kata dokter sebelumnya hanya maag saja dok," kata pasien."
"Tidak Bu, melihat gejala dan pemeriksaan sementara ini memang nyeri yang Ibu keluhkan itu adalah akibat jantung," ujar saya.
Pasien sebut saja Ny M, usia 55 tahun mengeluh perut menyesak dan nyeri ulu hati, agak sesak dan disertai mual. Melihat keluhan dan gejala tanpa pemeriksan pendukung, tidak salah dokter yang memeriksa sebelumnya memperkirakan sebagai keluhan lambung. Obat untuk pereda nyeri lambung yang diberikan kepadanya ternyata memang tidak mengurangi rasan nyerinya.
Pasien lain, Ny A, usia 35 tahun, mengeluh nyeri pada daerah payudara dan lengan kiri, dan punggung belakang. Pasien sebelumnya tidak mengira bahwa dia mengalami serangan jantung. Pasien malah takut itu gejala tumor di payudaranya. Apalagi dia merasa masih sangat muda dan selama ini tidak pernah ada masalah dengan kesehatannya.
Karena pasien menganggap seperti itu, dia tidak segera memeriksakan dirinya ke dokter, pasien hanya minum obat pereda nyeri, namun nyerinya tidak mereda. Dua hari setelah itu, nyeri yang dirasakannya malah bertambah kuat, sekarang juga disertai keringat. Lemah dan sesak nafas yang lebih berat. Karena keluhan yang semakin berat ini, kemudian pasien baru diantar ke unit gawat darurat oleh kelurga dan lalu dirawat di ruang perawatan intensif dengan diagnosis serangan jantung.
Sama dengan kedua pasien di atas, wanita sering memberikan gejala yang tidak spesifik, khas untuk serangan jantung. Keluhan nyeri, seperti nyeri pada lambung, mual, nyeri pada payudara, lengan, dan punggung belakang, sering dianggap bukan sebagai tanda, gejala jantung oleh pasien sendiri, bahkan dalam pemeriksaan awal dokter juga dapat mendiagnosis lain.
Gejala yang khas untuk serangan jantung seperti nyeri di bawah tulang dada yang terasa seperti ada beban, berat, ditekan, diremas, dan sensasi yang menusuk, sebagai nyeri yang spesifik untuk serangan jantung pada laki-laki, pada wanita bisa terjadi, tetapi sering tidak muncul.
Pada penelitian yang pernah dilakukan, pada saat serangan jantung, 43 persen wanita yang mengalaminya tidak menunjukkan gejala yang khas. Tidak ada nyeri akut seperi tanda yang khas pada laki-laki itu. Penelitian juga menunjukkan gejala yang acap ditemukan pada saat serangan jantung pada wanita adalah: nafas pendek atau sesak, lemah, letih tanpa tahu penyebabnya.
Kemudian, wanita yang mengalami serangan jantung gejalanya bisa hampir serupa dangan gangguan pencernaan seperti mual, nyeri pada ulu hati, perut menyesak, nyeri pada punggung belakang. Gejala ini dapat menjebak, sehingga sering juga dianggap sebagai gangguan pencernaan, stres, dan akibatnya sering pula diabaikan.
Jadi, walaupun Anda seorang wanita, serangan jantung juga dapat mengancam Anda. Keluhan-keluhan yang tidak khas, kadang-kadang menyerupai gangguan lambung sering mengakibatkan Anda lengah, mengabaikannya, dan bahkan dapat mengalami salah diagnosis. Karena itu, bila Anda mempunyai faktor risiko untuk jantung seperti: turunan, usia, obes, hipertensi, dislipidemi, diabetes, stress, merokok, maka keluhan-keluhan yang tidak khas, bisa mirip gangguan lambung itu harus Anda sikapi dengan hati-hati.
Kebanyakan orang beranggapan, serangan jantung itu hanya terjadi pada laki-laki, padahal tidak demikian. Bahkan, setelah menopause kematian akibat serangan jantung lebih banyak pada wnita.
Anggapan demikian, dan gejala serangan jantung yang tidak spesifik pada wanita dapat menyebabkan penanganannya jadi terlambat, dan akibatnya angka kematiannya juga tinggi. Salah satu penyebabya adalah gejala serangan jantung yang tidak spesifik pada wanita. Contoh kasus di bawah ini barangkali dapat menggambarkannaya.
Seorang pasien saya, suatu sore seolah tidak percaya ketika saya beritahu bahwa, dia mengalami serangan jantung.
"Apa betul dok, apa bukan maag? Kata dokter sebelumnya hanya maag saja dok," kata pasien."
"Tidak Bu, melihat gejala dan pemeriksaan sementara ini memang nyeri yang Ibu keluhkan itu adalah akibat jantung," ujar saya.
Pasien sebut saja Ny M, usia 55 tahun mengeluh perut menyesak dan nyeri ulu hati, agak sesak dan disertai mual. Melihat keluhan dan gejala tanpa pemeriksan pendukung, tidak salah dokter yang memeriksa sebelumnya memperkirakan sebagai keluhan lambung. Obat untuk pereda nyeri lambung yang diberikan kepadanya ternyata memang tidak mengurangi rasan nyerinya.
Pasien lain, Ny A, usia 35 tahun, mengeluh nyeri pada daerah payudara dan lengan kiri, dan punggung belakang. Pasien sebelumnya tidak mengira bahwa dia mengalami serangan jantung. Pasien malah takut itu gejala tumor di payudaranya. Apalagi dia merasa masih sangat muda dan selama ini tidak pernah ada masalah dengan kesehatannya.
Karena pasien menganggap seperti itu, dia tidak segera memeriksakan dirinya ke dokter, pasien hanya minum obat pereda nyeri, namun nyerinya tidak mereda. Dua hari setelah itu, nyeri yang dirasakannya malah bertambah kuat, sekarang juga disertai keringat. Lemah dan sesak nafas yang lebih berat. Karena keluhan yang semakin berat ini, kemudian pasien baru diantar ke unit gawat darurat oleh kelurga dan lalu dirawat di ruang perawatan intensif dengan diagnosis serangan jantung.
Sama dengan kedua pasien di atas, wanita sering memberikan gejala yang tidak spesifik, khas untuk serangan jantung. Keluhan nyeri, seperti nyeri pada lambung, mual, nyeri pada payudara, lengan, dan punggung belakang, sering dianggap bukan sebagai tanda, gejala jantung oleh pasien sendiri, bahkan dalam pemeriksaan awal dokter juga dapat mendiagnosis lain.
Gejala yang khas untuk serangan jantung seperti nyeri di bawah tulang dada yang terasa seperti ada beban, berat, ditekan, diremas, dan sensasi yang menusuk, sebagai nyeri yang spesifik untuk serangan jantung pada laki-laki, pada wanita bisa terjadi, tetapi sering tidak muncul.
Pada penelitian yang pernah dilakukan, pada saat serangan jantung, 43 persen wanita yang mengalaminya tidak menunjukkan gejala yang khas. Tidak ada nyeri akut seperi tanda yang khas pada laki-laki itu. Penelitian juga menunjukkan gejala yang acap ditemukan pada saat serangan jantung pada wanita adalah: nafas pendek atau sesak, lemah, letih tanpa tahu penyebabnya.
Kemudian, wanita yang mengalami serangan jantung gejalanya bisa hampir serupa dangan gangguan pencernaan seperti mual, nyeri pada ulu hati, perut menyesak, nyeri pada punggung belakang. Gejala ini dapat menjebak, sehingga sering juga dianggap sebagai gangguan pencernaan, stres, dan akibatnya sering pula diabaikan.
Jadi, walaupun Anda seorang wanita, serangan jantung juga dapat mengancam Anda. Keluhan-keluhan yang tidak khas, kadang-kadang menyerupai gangguan lambung sering mengakibatkan Anda lengah, mengabaikannya, dan bahkan dapat mengalami salah diagnosis. Karena itu, bila Anda mempunyai faktor risiko untuk jantung seperti: turunan, usia, obes, hipertensi, dislipidemi, diabetes, stress, merokok, maka keluhan-keluhan yang tidak khas, bisa mirip gangguan lambung itu harus Anda sikapi dengan hati-hati.
Baca Juga :
- Wanita Terkurus, Tubuhnya Tinggal Tulang Saja
- Tes IQ Tidak Akurat untuk Menentukan Kecerdasan
- Kondisi Kesehatan Yang Mengintai Para Gamer
Sumber:http://health.kompas.com/read/2012/12/27/10255673/Serangan.Jantung.pada.Wanita.Gejalanya.dapat.Menjebak
nice info kang :D
ReplyDelete